Nama : Ratu Anna Soraya
Kelas : 1DB08
Npm : 36112049
Softskill – minggu ke 12
Perkembangan
Pandangan Baru tentang Organisasi
Arti
pengembangan Organisasi
Ada beberapa arti mengenai
Pengambangan Organisasi, yaitu:
1.
Pengembangan Organisasi merupakan
suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis
yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi
2.
Pengembangan Organisasi merupakan
suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas
organisasi
3.
Pengembangan Organisasi lebih
menekankan pada sistem sebagai sasaran perubahan
4.
Pengembangan Organisasi meliputi
perubahan yang sengaja direncanakan
Pengembangan organisasi mengukur
prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi, efektifitas dan kesehatan:
1.
Efisien dapat diukur dengan
perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks
(Masukan minimum dan keluaran maksimum)
2.
Efektifitas adalah suatu tingkat
prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya artinya kesejahteraan tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai
3.
Kesehatan organisasi adalah suatu
fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi yaitu
hubungan yang dinamis dan adaptabilitas
Sejarah
perkembangan Organisasi
Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori
organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi
neoklasik, dan teori organisasi modern.
1. Teori Organisasi Klasik
Teori
klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800( abad 18).
Dalam
teori ini, organisasi secar umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai
organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi,
serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung
kreatifitas. Dalam teori ini organisasi didefinisikan sebagai struktur
hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain bila orang-orang bekerja
sama.
Teori Klasik berkembang dalam 3
aliran yaitu: teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah.
I. Teori Birokrasi
Teori ini
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of
Capitalism”.
Karakteristik-karakteristik
birokrasi menurut Max Weber:
1. Pembagian Kerja yang jelas.
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan
secara baik
3. Program rasional dalam mencapai
tujuan organisasi
4. Sistem prosedur bagi penanganan
situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup Hak
dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan
6. Hubungan antar pribadi yang
bersifat impersonal.
II. Teori Administrasi
Teori ini
sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick
dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol mengemukakan dan
mambahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini yaitu:
- Pembagian Kerja / Division of Work
- Wewenang dan Tanggung jawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan pengarahan
- Mendahulukan kepentingan umum dari
pada pribadi
- Balas jasa
- Sentralisasi
- Rantai scalar
- Aturan
- Keadilan
- Kelanggengan personalia
- Inisiatif
- Semangat korps
III. Manajemen Ilmiah
Manajemen
Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun 1900. Ada beberapa
pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya adalah mengatakan manajemen
ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan
masalah-masalah organisasi.
Taylor mengemukakan empat kaidah
dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
·
Menggantikan
metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas
dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
·
Mengadakan
seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
·
Pengembangan
ilmu kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus
diintegrasikan.
·
Untuk
mecapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para
karyawan.
Teori organisasi klasik sepenuhnya
hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Dalam organisasi formal ada empat
unsure pokok yang selalu muncul, yaitu:
1.
System Kegiatan yang terkoordinasi\
2.
Kelompok orang\
3.
Kerjasama\
4.
Kekuasaan dan kepemimpinan\
Menurut para pengikut aliran teori
klasik, adanya suatu organisasi formal sangat tergantung pada empat kondisi
pokok, yaitu:
1. Kekuasaan
2. Saling melayani
3. Doktrin
4. Disiplin
Teori Organisasi Neoklasik
Teori
Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human
Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar
teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan
sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori
neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di
Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Percobaan-percobaan
ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932 yang menandai permulaan perkembangan
teori hubungan manusiawi dan merupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada
akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja, teori
neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut:
1. Partisipai
2. Perluasan kerja
3. Manajemen bottom-up
Teori Organisasi Modern
Teori
modern biasanya disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori
modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling
ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi
organisasi merupakan sistem terbuka.
Teori modern dikembangkan tahun
1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda,
perbedaan tersebut diantaranya:
TeoriN Klasik memusatkan
pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep
koordinasi, scalar dan vertikal.
Teori ModernN menekankan pada
perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh,
lebih dinamis dan lebih banyak variabel yang dipertimbangkan.
Teori Modern menunjukkan tiga kegiatan
proses hubungan universal yang selalu muncul pada sistem manusia dalam
perilakunya berorganisasi, yaitu:
KomunikasiM
Konsep keseimbanganM
Proses pengambilan keputusanM
Tujuan Perkembangan Organisasi ;
1. Menciptakan keharmonisan hubungan
kejra antara pimpinan dengan staf anggota
organisasi.
2. Menciptakan kemampuan memecahkan
persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam
berkomunikasi.
4. Merupakan semangat kerja para
anggota organisasi dan kemampuan
mengendalikan
diri.
Karakteristik
Pengambangan Oragnisasi
Karakteristik
organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap
kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri,
artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya
dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang
merupakan aset perusahaan itu sendiri. (Maksudnya Masih jarang sebuah institusi
itu menganggap karyawannya berpotensi untuk jadi aset dan akhirnya kurang
mendapat perhatian dari perusahan itu sendiri), jadi semua mengarah kepada mutu
yg ditentukan oleh 2 hal seperti yg tertulis sebelumnya.
Karakteristik
Organisasi yang efektif adalah :
- Concern terhadap SDM dan
memperlakukan SDM sebagai Aset yang berharga
- Program Training dan Pengembangan
terbuka seluas-luasnya
- Program kompensasi terlaksana
dengan baik
- Tingkat perputaran SDM rendah
- Top manajemen mempunyai komitmen
dan mendukung terhadap perkembangan SDM
- Semua Team turut berpartisipasi
dalam membuat kebijakan organisasi
Secara
umum karakteristik pengembangan organisasi :
1) Keputusan yang penuh pertimbangan
maksudnya adalah suatu hasil yang diperoleh berdasarkan strategi yang telah
direncanakan dalam rangka mewujudkan perubahan organisasional yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi.
2) Diterapkan pada semua sub-sistem
manusia baik individu, kelompok, dan organisasi maksudnya adalah menerapkan
cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi
dan semua satuan kerja dalam organisasi.
3) Menerima intervensi baik dari
luar maupun dalam organisasi yang mempunyai kedudukan di luar mekanisme
organisasi maksudnya adalah menerima segala bentuk campur tangan misalnya dalam
bentuk pendapat, baik dari anggota yang termasuk dalam sebuah organisasi atau
berbagai pihak dari luar organisasi.
4) Kolaborasi maksudnya adalah
kerjasama antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan
terjadi.
5) Teori sebagai alat analisis
maksudnya adalah menggunakan pengertian yang disebutkan secara tertulis lalu
diterapkan sebagai alat analisis untuk mendapatkan suatu hasil yang memuaskan
dari suatu pengembangan organisasi.
6) Mengutamakan potensi manusia
maksudnya adalah mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi
manusia menjadi bagian terpenting.
7) Interaksi dan Interpendensi
maksudnya adalah menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu
memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara
berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
8) Pendekatan Ilmiah maksudnya
adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.
Organisasi
Masa Depan
Dalam abad
duapuluh satu ini setiap organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang
semakin kompleks dan menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual
harus dihadapi dan yang potensial perlu diantisipasi. Dalam menghadapi semua
itu terdapat dua pendekatan yang mungkin diambil oleh suatu organisasi yaitu :
1) Pendekatan yang berbasis sumberdaya tangible, dan 2) Pendekatan yang
berbasis Sumberdaya manusia (intangible).
Organisasi
yang menganggap bahwa persaingan hanya bersifat fisik pendekatan pertama yang
akan diambil, membina universitas hanya berputar-putar dalam masalah yang
nyata, karena memang inilah yang paling bisa dilihat dan ditunjukan, namun bagi
yang melihat persaingan ke depan lebih mengarah pada persaingan pengetahuan,
tanpa mengabaikan hal fisik, maka pengembangan SDM akan menjadi prioritas, dan
ini perlu komitmen yang kuat karena time-response dari cara ini lama dan susah
dilihat apalagi ditunjukan, namun pendekatan ini sebenarnya akan sangat
dirasakan dalam menyehatkan dan mengembangkan suatu Organisasi menjadi
organisasi pembelajar (learning organization)
Para Pakar
berpendapat bahwa dalam era dewasa ini pandangan yang berbasis SDM nampaknya
lebih penting, mengingat persaingan yang terjadi justru ditentukan oleh
bagaimana sumberdaya manusia tersebut berperan dan berkreasi bagi kemajuan
organisasi, dan dalam konteks ini pendidikan menjadi salah satu faktor penting
dalam meningkatkan kemampuannya. Sumberdaya manusia / Human Capital merupakan
sumberdaya strategis, bertambah secara inkremental bukan alokatif, karena
merupakan sumberdaya yang berbasis pengetahuan (knowledge based resources)
yakni sumberdaya yang mencakup keterampilan, kemampuan, kapasitas serta
kapabilitas pembelajaran. Kapasitas dan kapabilitas tersebut pada gilirannya
akan dapat memupuk sumberdaya sosial yang juga amat diperlukan dalam bentuk
jaringan kerja baik internal maupun dengan pihak eksternal organisasi, ini berarti
networking juga menjadi hal yang penting dalam memenangkan persaingan.
Pengembangan Sumberdaya manusia merupakan prasyarat bagi pengembangan
organisasi, artinya tanpa hal itu orang bisa punya alasan untuk meyakini
kecilnya kemungkinan organisasi untuk tetap hidup dan bertahan dalam era
kompetisi.
Kesimpulan
:
Pengembangan Organisasi merupakan
suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis
yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi. Sejarah Pengembangan Organisasi
sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi
teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi
modern. Karakteristik
organisasi adalah perilaku dan tingkah laku suatu badan/institusi terhadap
kondisi yang ada diluar institusi itu maupun didalam institusi itu sendiri,
artinya dalam dunia bisnisnya selalu fokus kepada pelanggannya yang bukan hanya
dari luar perusahaan itu tapi juga orang-orang di dalam perusahaan yang merupakan
aset perusahaan itu sendiri. Dalam abad duapuluh satu ini setiap
organisasi akan dan harus menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan
menantang, baik persaingan aktual maupun potensial, yang aktual harus dihadapi
dan yang potensial perlu diantisipasi
Sumber : www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar